Desa Huaxi di Provinsi Jiangsu, Cina |
Jika
desa-desa di Indonesia sejak zaman orde lama hingga sekarang masih digambarkan sebagai wilayah pedalaman dan miskin, maka tidak demikian dengan Desa Huaxi di
Provinsi Jiangsu, Cina.
Desa tersebut mendapat predikat sebagai desa terkaya di
dunia, karena setiap keluarga yang tinggal di desa ini memiliki penghasilan
berlimpah.
Pada survei pada tahun 2009 terungkap, setiap keluarga di
desa ini memiliki setidaknya satu rumah dan satu mobil. Sedangkan aset yang
dimiliki setiap keluarga bisa mencapai US$ 150 ribu atau setara Rp 1,9 miliar
(kurs 1 US$ = Rp 13.333 waktu itu). Nah, bayangkan dengan kurs yang sekarang!
Dari laman Business Insider yang mempublikasikan tentang
desa terkaya di dunia tersebut, Desa Huaxi didirikan pada 1960-an oleh Wu
Renabo, Mantan Sekretaris Komite Partai Komunis Desa Huaxi.
Konon awalnya, desa Huaxi ini hanyalah sebuah desa
miskin. Warganya bekerja sebagai petani biasa yang hidupnya pas-pasan, bahkan
ada yang memprihatinkan.
Namun sejak dibangun industri dan tekstil di desa ini,
warga desa ini berubah menjadi desa yang cukup makmur. Ini tentu berkat
kerjakeras dan keseriusan pendiri dan pengurus desa Huaxi.
Ketika ulang tahunnya yang ke-50 Desa Huaxi merayakan
hari jadi yang ke-50 tahun dengan membangun gedung pencakar langit setinggi 328
meter pada tahun 2011. Salah satu upaya
mempertahankan kemakmuran desa ini, judi dan narkoba dilarang di desa ini.
Pajak yang dikenakan sangat tinggi tetapi sebanding dengan kemakmuran yang dinikmati warganya. |
Warganya bekerja bekerja dalam tujuh hari dalam sepekan. Dan
ada lagi aturan yang menarik di desa tersebut, yaitu apabila ada warga desanya
meninggalkan desa, maka mereka juga akan kehilangan kekayaannya.
Dengan fasilitas yang serba bagus dan mewah, konon
warganya juga sepakat untuk membangun tempat rumah yang mirip. Kayak villa mewah dengan rupa bentuk identik
berjajar rapi.
Karena itulah Desa Huaxi menjadi desa percontohan yang
benar-benar mencerminkan karakter kerja keras, disiplin, ketekunan yang berbuah
kesuksesan masyarakat Cina.
Jangan ditanya soal pajaknya. Karena menjadi desa yang
kaya, warganya juga harus membayar pajak tinggi. Kantor berita Jepang, Naver
Matome, menulis bahwa 80 persen dari pendapatan tahunan penduduk Huaxi dipotong
untuk pajak. Tapi belum terdengar ada warganya proters, karena mungkin itu dianggap
sebanding dengan kemakmuran yang mereka nikmati.
Uang yang terkumpul banyak itu dikelola oleh permerintah
sedemikian rupa untuk kemakmuran seluruh
warga desa, bahkan para wanita di atas usia 50 tahun dan pria di atas 55 tahun
menerima uang pensiun bulanan termasuk bahan makanan, sehingga warganya tak
perlu cemas akan masa depan, walaupun sudah tua.
Kemakmuran dan gemerlap desa ini, tentu menarik perhatian
banyak wisatawan dari manca negara, Beberapa
media setempat mencatat tak kurang dari 5.000 wisatawan lokal dan luar negeri bertandang
ke Desa kaya itu setiap harinya. Nah,
kapan ya ada desa sekaya ini di Indonesia?
Untuk menonton cerita lengkapnya silahkan klik disini