Bagi penduduk pulau Borneo yang berasal dari suku Dayak, baik yang tinggal di Sarawak, Malaysia maupun di Kalimantan, Indonesia.
Gawai Dayak di Malaysia dan Indonesia
Gawai Dayak merupakan hari istimewa bagi masyarakat Dayak
di Pulau Borneo. Baik yang tinggal di negara Sabah, Sarawak- Malaysia maupun
yang ada di Kalimantan-Indonesia. Terutama dayak dari kelompok Ibanic group, Kayaan, Salako, Kandayan, dan kelompok dayak lainnya.
Gawai Dayak merupakan hari perayaan panen dan mulai
diadakan secara besar-besaran sejak 25 September 1964, apabila Gawai Dayak
dimaksudkan sebagai hari perayaan resmi. Sambutan Gawai Dayak pada tingkat
negara Malaysia adalah pada 1 Juni 1965. Bagi suku Dayak Iban, juga dianggap sebagai pergantian
tahun lama ke tahun baru.
Di Kalimantan Barat, setiap suku Dayak menyebutnya dalam
berbagai nama, ada yang Makai Taun, Naik Dango, dll, sehingga Gubernur Kalbar H
Kadarusno merasa perlu mengaturnya melalui SK pada tahun 1976 tentang
Pengaturan Gawai (Pesta Padi) masyarakat Dayak di Kalimantan Barat.
Demi menghormati hari Gawai Dayak sebagai perayaan yang
penting bagi warga Dayak, pemerintah Malaysia di Sarawak menetapkannya sebagai
hari libur negara bagian, sebagaimana layaknya perayaan lainnya di sana. Sayangnya
di Kalimantan Barat hari Gawai Dayak belum dijadikan hari libur resmi oleh pemerintah
daerah setempat.
Lebih jauh tentang Gawai Dayak bisa dibaca tentang Makna dan sambutan Gawai bagi masyarakat Dayak