-->

Mengucapkan Selamat Hari Gawai 2018


Mengucapkan Happy Gawai kepada semua pembaca di Sarawak, Sabah, Malaysia dan Kalimantan (Indonesia) yang merayakannya. Gayu guru Gerai Nyamai, lantang Senang mayoh jereki, Petara bless you all...


Bagi penduduk pulau Borneo yang berasal dari suku Dayak, baik yang tinggal di Sarawak, Malaysia maupun di Kalimantan, Indonesia.

Gawai Dayak di Malaysia dan Indonesia
Gawai Dayak merupakan hari istimewa bagi masyarakat Dayak di Pulau Borneo. Baik yang tinggal di negara Sabah, Sarawak- Malaysia maupun yang ada di Kalimantan-Indonesia.  Terutama dayak dari kelompok Ibanic group, Kayaan,  Salako, Kandayan, dan kelompok dayak lainnya.

Gawai Dayak merupakan hari perayaan panen dan mulai diadakan secara besar-besaran sejak 25 September 1964, apabila Gawai Dayak dimaksudkan sebagai hari perayaan resmi. Sambutan Gawai Dayak pada tingkat negara Malaysia adalah pada 1 Juni 1965. Bagi suku Dayak Iban, juga dianggap sebagai pergantian tahun lama ke tahun baru.

Di Kalimantan Barat, setiap suku Dayak menyebutnya dalam berbagai nama, ada yang Makai Taun, Naik Dango, dll, sehingga Gubernur Kalbar H Kadarusno merasa perlu mengaturnya melalui SK pada tahun 1976 tentang Pengaturan Gawai (Pesta Padi) masyarakat Dayak di Kalimantan Barat.

Demi menghormati hari Gawai Dayak sebagai perayaan yang penting bagi warga Dayak, pemerintah Malaysia di Sarawak menetapkannya sebagai hari libur negara bagian, sebagaimana layaknya perayaan lainnya di sana. Sayangnya di Kalimantan Barat hari Gawai Dayak belum dijadikan hari libur resmi oleh pemerintah daerah setempat.

Karena itu meski esensinya sama, namun waktu perayaan Gawai di Sarawak dan di Kalimantan Barat tanggal peringatannya berbeda.  Tetapi sejak border antar negara di perbatasan Sarawak-Malaysia dengan Kalimantan Barat-Indonesia resmi dibuka dan jalan antar negara sudah lancar, suku Dayak dari kedua negara tersebut saling kunjung-mengunjungi setiap kali peringatan hari Gawai Dayak. 

Lebih jauh tentang Gawai Dayak bisa dibaca tentang Makna dan sambutan Gawai bagi masyarakat Dayak
LihatTutupKomentar